Persalinan


Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan. Persalinan terasa akan menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain persalinan juga menjadi mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan.


Ada baiknya para calon ibu mengetahui proses atau tahapan persalinan seperti apa, sehingga para calon ibu dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi proses persalinan ini. Proses persalinan terbagi ke dalam  beberapa tahap, yaitu :
Proses Awal
Persalinan dimulai ketika leher rahim (serviks) mulai membuka atau melebar. Uterus berkontraksi dalam jarak waktu teratur, dan perut menjadi keras. Disela-sela kontraksi uterus melemas dan perut melunak. 

Proses Kelahiran
Waktu kelahiran yang tepat cukup sulit untuk diprediksi. Masa pra-kelahiran disebut “pembukaan”, yaitu saat dimana posisi bayi turun menuju leher rahim. Dalam periode ini, kandung kemih tertekan sehingga frekuensi buang air kecil anda semakin meningkat. Masa pra-kelahiran ini berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
Kontraksi yang anda alami selama fase pra-kelahiran dapat menimbulkan dugaan bahwa waktu untuk melahirkan sudah dekat. Hitunglah jarak waktu antara awal satu kontraksi dengan awal kontraksi berikutnya. Kalau frekuensi atau panjangnya tidak teratur, ada kemungkinan anda sedang dalam periode “kelahiran palsu”; jika kontraksi makin sering dan berlangsung lebih dari satu jam, mungkin anda sudah mendekati proses kelahiran. Pada tahap awal melahirkan, kontraksi berlangsung antara 30 sampai 60 detik.
Pada saat cukup bulan untuk melahirkan, anda dapat mengalami hal-hal berikut:

  • Awal pembukaan leher rahim agar bayi bisa melewatinya dengan mudah. Ketika leher rahim mulai melonggar, akan keluar sebuah gumpalan lendir berdarah yang telah menyumbat leher rahim sepanjang masa hamil.

  • Pecahnya membran ketuban yang biasanya terjadi pada waktu kontraksi berlangsung. Pecahnya membran menyebabkan air ketuban menyembur keluar tanpa rasa sakit sedikitpun. Membran ini tidak akan pecah sebelum anda betul-betul akan melahirkan, tetapi bila hal tersebut terjadi, segeralah panggil dokter anda.
Fase awal kelahiran
Baik di rumah ataupun di rumah sakit, dokter akan bertanya tentang kondisi anda, bagaimana kontraksi berlangsung serta apakah air ketuban sudah pecah. Juga akan ditanya apakah sudah buang air besar. Kalau belum, mungkin anda akan menerima enema (pemasukan cairan ke dalam rektum dan kolon) atau diberikan supositoria. Contoh air seni anda akan diambil untuk pemeriksaan kadar protein dan gula.
Selama pemeriksaan, posisi dan detak jantung bayi terus dipantau. Tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh serta seberapa besar leher rahim anda telah membuka juga akan diperiksa. Pemeriksaan vaginal dilakukan secara berkala, demikian juga dengan detak jantung janin.
Pada tahap ini, apabila dokter anda tidak selalu hadir, dia akan terus menerima informasi tentang kemajuan anda dan segera mendapat laporan apabila terjadi permasalahan. Tetapi pada tahap akhir, dokter anda disarankan untuk selalu hadir.
Pada tahap awal persalinan, bayi menurun kearah leher rahim, biasanya kepala bayi berada dibawah. Apabila membran ketuban masih juga belum pecah, mungkin inilah saatnya. Pembukaan leher rahim menyebabkan uterus berkontraksi, yang pada gilirannya mendorong bayi kebawah sehingga leher makin membuka. Begitulah siklusnya berulang-ulang. Pada pembukaan awal, kontraksi terjadi sekali setiap 30 menit.
Setiap kali terjadi kontraksi, anda diharapkan tenang dan jangan mengejan. Mengejan pada fase ini tidak membantu jalannya persalinan.
Lama waktu persalinan bayi pertama rata-rata berlangsung antara 12 sampai 14 jam; persalinan berikut biasanya sekitar 7 jam.
Mempercepat Kelahiran
Bila kesehatan anda atau bayi beresiko, persalinan mungkin harus diinduksi/ dimulai oleh dokter. Ada banyak alasan dilakukannya induksi, antara lain:

  • Membran ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda awal persalinan.

  • Plasenta keluar lebih dahulu sebelum bayi
  • Anda seorang penderita diabetes.

  • Sudah terlambat 2 minggu dari tanggal yang diperkirakan
Kontraksi akibat induksi mungkin terasa lebih sakit karena mulainya sangat mendadak. Persalinan karena induksi cenderung memerlukan obat penawar rasa sakit.
 

Masa Transisi

Menuju fase transisi
Pada saat proses persalinan berlanjut, tanda-tanda vital anda (denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah) akan lebih sering diperiksa. Dokter akan terus memantau perubahan posisi bayi, suhu tubuh anda, serta lama dan kekuatan kontraksi. Pada fase ini, kontraksi berlangsung lebih lama.
Lebarnya pembukaan leher rahim akan diukur melalui pemeriksaan vaginal. Setiap kontraksi akan memperlebar bukaan. Bila anda bertanya kepada dokter tentang proses persalinan anda, maka dia akan menjawab bahwa anda dalam tahap pembukaan. Pada saat leher rahim hampir terbuka penuh—selebar 10 cm (sekitar 4 in)—berarti tahap pertama sudah selesai dan anda kini memasuki fase transisi.
Fase transisi mungkin adalah periode yang cukup berat. Anda barangkali merasa tidak dapat bertahan tanpa bantuan penawar rasa sakit. Timbul dorongan yang semakin kuat untuk mengejan, tetapi anda diminta tidak melakukannya sampai dokter yakin bahwa leher rahim telah membuka penuh.
Fase ini hanya berlangsung sekitar satu jam atau kurang.
Penanganan rasa sakit selama persalinan
Biasanya anda tidak akan mendapatkan obat penawar rasa sakit kecuali diminta atau sangat menderita. Anda dapat mengatasi rasa sakit selama proses persalinan melalui relaksasi, pernapasan, serta tehnik-tehnik lain yang bisa dipelajari di kelas ibu hamil.
Salah satu metode yang banyak digunakan untuk menawarkan rasa sakit adalah epidural block. Epidural, yang diinjeksikan kedalam tuba dan ditempatkan di belakang punggung sangat efektif mengatasi rasa sakit. Akan tetapi, bila dilakukan terlalu awal justru meningkatkan kemungkinan dilakukannya operasi caesar, yaitu mengeluarkan bayi melalui bedah perut daripada persalinan vaginal yang normal.
Anestesi sumsum tulang belakang biasanya tidak dilakukan sampai menjelang kelahiran, kecuali dokter memutuskan perlu melakukan pembedahan. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan anda mendorong bayi keluar.
Anda dan dokter anda dapat memilih bentuk anestesi lokal lain yang mengatasi rasa sakit tanpa resiko besar melahirkan dengan cara pembedahan. Untuk persalinan itu sendiri, anda dan dokter dapat memilih anestesi lokal yang mampu mengontrol ketidaknyamanan tanpa mempengaruhi kemampuan melahirkan secara alami.
Berkonsultasilah dengan dokter anda tentang cara penanganan rasa sakit selama proses melahirkan.

Persalinan
Fase turun dalam persalinan
Sekarang posisi bayi sudah di bawah, masuk ke kanal kelahiran, biasanya dengan kepala di bawah mengarah ke leher rahim yang sudah terbuka. Anda akan merasakan uterus berkontraksi untuk membantu bayi membuka jalan menuju dunia luar. Pada waktu kontraksi terasa, itulah saatnya mengejan. Dengarkanlah desakan hati anda. Menunggu sinyal dari tubuh untuk mengejan akan sangat membantu kelahiran. (Jika anda mendapat epidural untuk mengurangi rasa sakit, desakan hati untuk mengejan akan berkurang.)
Mengejan adalah kerja keras, wajah anda akan memerah dan tubuh basah oleh keringat. Dengan setiap kontraksi dan setiap kali mengejan maka kepala bayi keluar sedikit demi sedikit melalui liang vagina. Kepala bayi mungkin masuk kembali antara setiap kontraksi tetapi segera menyembul kembali. Di tahap ini, kontraksi dapat terjadi setiap 1 sampai 3 menit dengan waktu sela yang pendek untuk “istirahat”.
Munculnya kepala bagian atas secara penuh disebut permahkotaan (crowning). Setelah permahkotaan, kelahiran akan terjadi setelah beberapa kali kontraksi dan mengejan. Bayi lahir dengan kepala lebih dulu terjadi pada 19 dari 20 kelahiran. Siasanya lahir dengan pantat terlebih dulu.
Bersalin
Pada awal persalinan ada rasa yang menusuk atau panas sekali sebagai tanda bahwa bayi sedang melonggarkan jalan di kanal kelahiran. Pada saat anda merasakannya, berhentilah mengejan, tarik napas pendek-pendek dan cepat, dan biarkan kontraksi uterus yang mendorong bayi keluar. Hal ini berlangsung singkat, dan anda akan mengalami mati rasa pada saat kepala bayi melonggarkan liang vagina dan memblokir syaraf-syaraf yang sangat halus disekitarnya.
Staf medis akan memastikan tali pusar tidak melilit leher bayi. Bila diperkirakan jaringan vagina bisa koyak, mereka akan melakukan episiotomi—sayatan untuk menghindarkan koyak. Perlu diketahui bahwa vagina sangat elastis dan mampu merenggang, sehingga pada kelahiran tanpa komplikasi biasanya tidak memerlukan episiotomi.
Bila episiotomi dianggap perlu, anda akan diberikan anestesi lokal lalu area antara vagina dan rektum disayat sedikit agar liang lebih lebar untuk kelahiran. Area ini akan dijahit kembali setelah melahirkan. Para bidan biasanya sudah terlatih melakukan episiotomi.
Kepala bayi akan memutar dari sisi ke sisi untuk memudahkan perjalanannya. Ketika seluruh kepala sudah keluar, leher akan menegak dan kepala memutar untuk menyesuaikan dengan posisi pundaknya. Tubuh bayi akan terus berputar, mula-mula menggerakkan salah satu pundak lalu disusul pundak lainnya sepanjang kanal lahir. Bagian tubuh lainnya menyusul keluar dengan cepat, dan lahirlah sang bayi!

Komplikasi
Fetal distress adalah istilah yang dipakai untuk masalah yang dialami bayi. Bayi seharusnya sudah lahir dalam waktu tertentu setelah membran air ketuban pecah. Dokter dapat mengukur tingkat fetal distress dengan cara memantau detak jantungnya. Apabila detakannya tidak segera membaik, dokter tidak akan mengikuti cara persalinan pilihan anda melainkan memilih cara lain yang lebih cepat. Episiotomi, operasi cesar, atau penggunaan forsep (tang jepit) mungkin diperlukan untuk memastikan bayi lahir dengan selamat.
Masalah yang membahayakan ibu dapat terjadi selama persalinan, tetapi dengan adanya fasilitas modern, hal ini sudah cenderung berkurang. Kondisi anda akan terus dipantau selama persalinan untuk mewaspadai munculnya tanda-tanda komplikasi.
Tahap akhir persalinan
Persalinan belum sempurna sebelum plasenta keluar. Biasanya hal ini terjadi antara 5 sampai 45 menit setelah bayi lahir. Dinding uterus berkontraksi beberapa kali untuk melepaskan plasenta. Mungkin timbul rasa sakit tetapi intensitasnya lebih ringan ketimbang kontraksi untuk mendorong bayi keluar. Darah mengalir keluar dari vagina, tali pusar memanjang, uterus dan perut melembung pada saat plasenta keluar dari uterus menuju vagina, dan akhirnya uterus mengencang kembali.


Comments

Popular posts from this blog

Klinik Onkologi Anugrah Medika Kendari

Seni muSic

Cara Cepat Membedakan Brush Real Technique --- Fake vs ReaL ---